Skip to main content

Ayam Shamo

Ayam Shamo yang kita kenal secara resmi dikenal sebagai O-Shamo, tetapi mereka memiliki banyak sub-spesies seperti Chu-Shamo, Taiwan-Shamo, Tuzo, dan masih banyak yang lain. Perbedaanya hanya dalam berat dan jenis.

Ayam Shamo

Trah ini didatangkan ke Jepang pada abad ke-16. Namanya berasal dari kata "Sham" yang berarti "Siam (Thailand)". Ini adalah alasan mengapa kebanyakan orang berpikir bahwa jenis ayam ini adalah keturunan dari ayam hutan Malayoid kuno, tetapi yang sudah punah. Pada awal abad ke-16 penguasa Jepang Ieyashu Tokugawa memperbolehkan pedagang dan pelaut Jepang  untuk memulai perdagangan dengan negara-negara di seluruh Asia. Maskapai "redseal", sebuah kapal yang diberi izin perdagangan oleh kaisar sendiri berlayar ke India, Vietnam, Cina, Siam, Filipina, Indonesia, Burma, dan wilayah asia lainya. Selain untuk misi perdagangan, mereka juga mencari hal-hal baru dan menarik untuk diimpor ke Jepang. Diantara hal-hal menarik tersebut termasuk juga berbagai jenis ayam petarung. Ayam-ayam ini kemudian disilangkan satu sama lain atau dengan ayam lokal.

Sebuah trah ayam petarung baru berusaha diciptakan dan dikembangkan. Dari waktu ke waktu keturunan yang paling sukses bertahan kemudian dibiakan untuk dijadikan standar / patokan. ayam petarung dari Jepang yang paling terkenal baik di dalam negeri maupun di luar Jepang, adalah O-Shamo. Kadang-kadang disebut 'Raja Gamefowl' atau raja ayam petarung.

Ayam Shamo

Ciri-ciri fisik ayam shamo:
- Memiliki pial (jengger) belah tiga atau istilahnya walnutcomb
- Mata cerah
- Paruh besar dan kuat
- Ujung sayap agak sedikit keluar dari tubuh
- Sendi sayap jelas mengarah ke atas
- Paha kuat berotot dan terlihat jelas
- Bahu yang menonjol dengan sayap yang kuat pendek mengarah ke bawah
- Kulit merah pada dada yang tidak memiliki banyak bulu sera memiliki dada bidang
- Garis ekor harus horisontal, searah punggung atau di antara garis punggung
- Warna bulu betis berwarna kuning atau kuning dengan bercak hitam untuk ayam dengan dominasi warna hitam.

Berat ayam jantan berkisar 12,3 Lbs (5.6 Kg), betina berkisar 10,7 Lbs (4.8 Kg). Di Eropa ayam O-Shamo jantan harus memiliki berat minimal 8,8 Lbs (4 Kg),sedangkan ayam betina 6,6 Lbs (3 Kg).

Comments

Popular posts from this blog

Ciri Kaki Ayam Bangkok Jawara

Memilih ayam bangkok berkualitas sudah pasti bukanlah perkara mudah. Ada banyak pertimbangan yang perlu dilakukan untuk menentukan layak tidaknya seekor ayam dipelihara dan dijadikan jagoan. Selain dapat dilihat langsung dari gaya dan teknik bertarungnya, ayam bangkok jawara juga dapat dilihat langsung dari beberapa ciri fisik dan katuranggannya, misalnya dari kaki ayam bangkok tersebut. Karenanya kami akan membahas tentang ciri-ciri kaki ayam bangkok berkualitas yang layak menjadi indikator dalam mempertimbangkan dan memilih ayam terbaik untuk dijadikan jagoan laga. Indikator kaki ayam bangkok berkualitas yang dapat digunakan misalnya bentuk paha, lutu, jari, sisik, tulangan, tumit, pergelangan kaki, dan lain sebagainya. Selengkapnya silakan disimak dan diperhatikan dengan seksama pembahasan berikut ini. #1. Susunan Sisik Sisik kaki dan jari ayam bangkok yang tersusun rapi merupakan pertanda syaraf motorik dan aliran darah di bagian kaki ayam berfungsi dengan baik. Ini memung

Warna Bulu Ayam Aduan

Menurut kepercayaan para penghobi ayam aduan, warna bulu ayam Bangkok aduan merupakan lambang mental dari ayam aduan oleh karenanya, mental ayam bangkok aduan dapat dibaca dari warna bulu tersebut dan bisa terbaca tentang baik buruknya ayam aduan tersebut. Kelebihan yang dimiliki ayam bangkok selain punya kecerdasan dalam bertarung juga mempunyai warna yang beranekaragam dengan keistimewaannya masing-masing. Oleh bebotoh/penghobi ayam aduan ada yang fanatik dengan warna bulu ayam yang diyakininya mampu untuk mencapai kemenangan. Sedangkan warna bulu ayam aduan sendiri mempunyai keistimewaan dalam penampilan bertarung juga warna ayam aduan tersebut mempunyai kekuatan dalam mengecilkan mental lawan. Berikut dibawah ini beberapa Warna Bulu Ayam Bangkok Super, Berpetuah dan Menangan yang perlu diwaspadai dalam peraduan. 1. Wiring kuning   Warna ayam semacam ini disegani ayam ayam dengan warna lain. Disebut wiring kuning karena ayam mempunyai warna hitam dengan paruh, kaki, bulu hiasan

Jenis Ayam Shamo

Ayam Shamo yang kita kenal secara resmi dikenal sebagai O-Shamo, tetapi mereka memiliki banyak sub-spesies seperti Chu-Shamo, Taiwan-Shamo, Tuzo, dan masih banyak yang lain. Perbedaanya hanya dalam berat dan jenis. Hal ini dikarenakan peternak Jepang selalu ingin bereksperimen dan mencari jenis yang lebih ekstrim. Selain dari jenis O-Shamo kelas berat, ada juga beberapa jenis lainya seperti : - Tosa-Chibi Terkecil di keluarga Shamo beratnya hanya 750 gr. Jenis ayam ini telah menjadi sangat langka. Cara berdirinya tidak begitu ekstrim vertikal dan bulu mereka lebih lembut. Jenis ini berasal dari trah Ko-Shamo. Meskipun mereka sangat kecil, mereka memiliki proporsi yang seimbang normal antara leher, tubuh dan kaki. Di Jepang mereka adalah contoh jenis ayam dengan kaki pendek yang ekstrim dalam bertarung. - Ko-Shamo   Jenis ini yang paling terkenal di kalangan Shamo kecil. Mereka memiliki postur tegak, panjang dan berdiri total vertikal, dengan 1/3 leher, 1/3 tubuh dan 1/3 kak