Skip to main content

Jenis Ayam Shamo

Ayam Shamo yang kita kenal secara resmi dikenal sebagai O-Shamo, tetapi mereka memiliki banyak sub-spesies seperti Chu-Shamo, Taiwan-Shamo, Tuzo, dan masih banyak yang lain. Perbedaanya hanya dalam berat dan jenis. Hal ini dikarenakan peternak Jepang selalu ingin bereksperimen dan mencari jenis yang lebih ekstrim.

Selain dari jenis O-Shamo kelas berat, ada juga beberapa jenis lainya seperti :

- Tosa-Chibi


Terkecil di keluarga Shamo beratnya hanya 750 gr. Jenis ayam ini telah menjadi sangat langka. Cara berdirinya tidak begitu ekstrim vertikal dan bulu mereka lebih lembut. Jenis ini berasal dari trah Ko-Shamo. Meskipun mereka sangat kecil, mereka memiliki proporsi yang seimbang normal antara leher, tubuh dan kaki. Di Jepang mereka adalah contoh jenis ayam dengan kaki pendek yang ekstrim dalam bertarung.


- Ko-Shamo

 
Jenis ini yang paling terkenal di kalangan Shamo kecil. Mereka memiliki postur tegak, panjang dan berdiri total vertikal, dengan 1/3 leher, 1/3 tubuh dan 1/3 kaki proporsi. Kepala tebal dan bulat tapi belum begitu banyak keriput sebagai Chibi. Bulu-bulu yang sangat pendek. Sayap tidak mengepit badan dan ketika mengepit pada waktu yang sama. Sayap-tips ujungnya menempel di atas atau di samping ekor, bukan di bawah ekor. Ayam jenis ini memiliki berat sekitar 1 Kg saat mereka berusia 1 tahun, ketika mereka tua mereka dapat menjadi sedikit lebih berat. Karakter mereka menakjubkan, mereka tidak kenal takut dan sangat ramah dengan pemelihara mereka, bahkan anak-anak pun dapat bermain dengan mereka. Di Eropa banyak ayam yang telah menyeberang selama bertahun-tahun sehingga mereka kehilangan jenis ayam yang memiliki karakter unik dan ekstrim. Tetapi masih ada beberapa peternak yang selalu menyimpan trah yang asli.

- Tuzo atau Nankin-Shamo

 
Menurut buku "Sabung ayam di seluruh Dunia" yang ditulis pada tahun 1928 oleh Carlos Finsterbusch, jenis ini hanya dibesarkan dan dimiliki oleh bangsawan Jepang. Tapi cukup aneh di Jepang tidak ada jenis yang diketahui atau yang pernah dikenal dengan nama ini. Typical fitur: Asil seperti dalam bentuk, mata jernih mutiara, pial belah tiga, warna bulu: bulu betis dengan sentuhan kehitaman, kuning atau semua hitam, Warna wajah: merah kehitaman tergantung pada warna bulu (semua hitam atau merah hitam). Berat: jantan 3,9 Lbs (1.8 Kg), betina: 3,3 Lbs (1.5 Kg). Sampai sekarang ada yang menyebutkan bahwa strain ini terlihat memiliki taji hitam. Pada karya Sastra lama disebutkan juga memiliki lidah hitam.

- Kinpa


Telah dikembangbiakan pada tahun 1830 di kota Akita terletak di pulau utama Kyushu. Ayam kecil ini memiliki fitur yang menarik, ayam ini berbulu seperti ayam betina. Ayam ini diklasifikasikan sebagai Shamo kecil. "Kinpa" menunjukkan kesamaan dengan fitur Aseel kecil. Ciri fisik: pial tiga, warna mata: gelap (coklat kehitaman), warna bulu betis: kuning, kuning dengan bintik-bintik hitam (tergantung pada warna bulu tersebut). Fitur lain yang khas adalah bulu ayam ini tidak berbentuk meruncing tapi bulat pada ujungnya dan jenis bulu ini dikenal di Jepang sebagai "marubane" (bulu bulat). Berat: jantan 3,9 Lbs (1.8 Kg), betina 3 Lbs (1.4 Kg). Warna khas: hitam, putih, glondang / coklat muda. Warna ayam terbaik dari jenis ini adalah warna hitam.

- Yamato 

 
Yamato murni / asli menunjukkan kepala besar dan berdaging. Kulit wajah mereka memiliki beberapa keriput seperti kulit jeruk purut. Dada lebar dan  membulat di bagian depan. Kakinya yang panjang menengah, tapi tebal dan lurus. Berat jantan sampai 2kg, betina sampai 1,7kg (di tahun ke-2). Bulunya yang jarang memperlihatkan tubuh yang kuat dan berotot. Betina dapat memproduksi telur yang banyak tetapi tingkat kematian anaknya pun cukup tinggi sehingga bisa dikatakan bahwa ayam jenis ini tidak mudah berkembang biak.


- Chibi
 
Dikembangbiakkan menjadi versi kecil dari Yamato. Ayam jantan dewasa beratnya hanya 1Kg. Mereka memiliki leher, kaki dan tubuh yang pendek. Memiliki postur berdiri yang tegak dan disertai bulu yang sangat pendek.

- Yakido


Yakido mirip dengan shamo biasa tetapi merupakan hasil persilangan menggunakan jenis Chu Shamo. Berkembang biak cukup mudah dan diciptakan di desa Yakido (kabupaten Taki-gun di Provinsi Mie) terletak di sebelah timur Osaka di pulau utama Honshu. Menurut informasi,di Jepang Yakido secara khusus diciptakan untuk pertarungan "underdog" melawan musuh yang jauh lebih besar seperti O-Shamo. Ciri fisik: mata jernih, pial belah 3. warna betis: kuning, atau kuning dengan bintik-bintik hitam. Yakido hanya hadir dalam warna hitam secara keseluruhan. secara Keseluruhan penampilanya seperti Shamo kelas berat. Berat: ± 5,7 Lbs (2.6 Kg).

- Chu-Shamo


Termasuk dalam kelas ringan dilihat dari beratnya jika dibandingkan dengan Ô-Shamo. Bobot ayam Dewasa: 3.5 Kg, ayam dewasa: 3 Kg. Klub unggas Eropa pertama yang mengakui sub-ras ini adalah Italia "National Association Unggas Inggris" Asian Hardfeather Club " kemudian memberikan pengakuan yang sama segera sesudahnya. Mereka menyayangkan sebagian besar Chu-Shamo di Eropa telah disilangkan dengan Ô-Shamo untuk membuat postur mereka lebih besar.

- Satsumadori

Ayam dengan berat sedang ini dikembangkan untuk pertarungan tipe cepat di Jepang. Mereka berjuang dengan hanya 1 knive dalam permainan pendek. Ayam jenis Ini memiliki banyak pengaruh Shamo, tetapi disilangkan dengan yang jenis ayam jepang lain yang tidak diketahui. Mereka bisa menjadi sangat agresif bahkan terhadap pemilik mereka. Berat: ayam jantan 3750 gram, ayam betina 2810 gram (ayam muda antara 2440 - 3190 gram).Ekor utama lebat, dan mengarah ke tanah.

- Koeyoshi

Shamo jenis ini relatif dibiakkan untuk kompetisi berkokok. Ayam-ayam terbaik dapat berkokok lebih dari 20 detik pada satu kokokan.

Comments

Popular posts from this blog

Ciri Kaki Ayam Bangkok Jawara

Memilih ayam bangkok berkualitas sudah pasti bukanlah perkara mudah. Ada banyak pertimbangan yang perlu dilakukan untuk menentukan layak tidaknya seekor ayam dipelihara dan dijadikan jagoan. Selain dapat dilihat langsung dari gaya dan teknik bertarungnya, ayam bangkok jawara juga dapat dilihat langsung dari beberapa ciri fisik dan katuranggannya, misalnya dari kaki ayam bangkok tersebut. Karenanya kami akan membahas tentang ciri-ciri kaki ayam bangkok berkualitas yang layak menjadi indikator dalam mempertimbangkan dan memilih ayam terbaik untuk dijadikan jagoan laga. Indikator kaki ayam bangkok berkualitas yang dapat digunakan misalnya bentuk paha, lutu, jari, sisik, tulangan, tumit, pergelangan kaki, dan lain sebagainya. Selengkapnya silakan disimak dan diperhatikan dengan seksama pembahasan berikut ini. #1. Susunan Sisik Sisik kaki dan jari ayam bangkok yang tersusun rapi merupakan pertanda syaraf motorik dan aliran darah di bagian kaki ayam berfungsi dengan baik. Ini memung

Warna Bulu Ayam Aduan

Menurut kepercayaan para penghobi ayam aduan, warna bulu ayam Bangkok aduan merupakan lambang mental dari ayam aduan oleh karenanya, mental ayam bangkok aduan dapat dibaca dari warna bulu tersebut dan bisa terbaca tentang baik buruknya ayam aduan tersebut. Kelebihan yang dimiliki ayam bangkok selain punya kecerdasan dalam bertarung juga mempunyai warna yang beranekaragam dengan keistimewaannya masing-masing. Oleh bebotoh/penghobi ayam aduan ada yang fanatik dengan warna bulu ayam yang diyakininya mampu untuk mencapai kemenangan. Sedangkan warna bulu ayam aduan sendiri mempunyai keistimewaan dalam penampilan bertarung juga warna ayam aduan tersebut mempunyai kekuatan dalam mengecilkan mental lawan. Berikut dibawah ini beberapa Warna Bulu Ayam Bangkok Super, Berpetuah dan Menangan yang perlu diwaspadai dalam peraduan. 1. Wiring kuning   Warna ayam semacam ini disegani ayam ayam dengan warna lain. Disebut wiring kuning karena ayam mempunyai warna hitam dengan paruh, kaki, bulu hiasan